Workshop dan Tour "Harmoni Kasultanan Yogyakarta: Dulu, Kini, dan Nanti"

Laboratorium Ilmu Sejarah melakukan Workshop dan Tour seri 2 "Harmoni Kesultanan Yogyakarta : Dulu, Kini dan Nanti”, yang diselenggarakan Minggu,10 Maret 2024 pukul 08.00 di ikuti kurang lebih 65 peserta. Dengan total destinasi sejarah 2 tempat yang saling berhubungan khususnya antara Keraton Ngayogyakarta dan keistimewaat Nyogyakarta. Pada sesi kunjungan pertama di mulai dari menyusuri Museum Kereta Wahana Rata dan kemudian dilanjut ke Kedhaton Keraton Ngayogyakarta. Sebelum memulai tour peserta berkegiatan workshop di gedung KHD lantai 2 FISHIPOL UNY, yang di pandu oleh Nanang Setiawan, MA. dan Ilmiwati Safitri, MA. , selaku pengaji Sejarah Keraton.

Kemudian dilanjutkan tour pertama di Museum Kereta Wahana Rata yang mana di dalamnya beragam pajangan berupa Kereta kuda milik Kraton baik yang masih dipakai ataupun tidak. Di Museum ini beragam corak (ukiran) yang terdapat di badan Kereta mengandung makna dan ciri-ciri  asal pembuatan kereta. Tour ini dipandu oleh guide dari Keraton langsung, di dalam museum kereta terdapat setidaknya 21 kereta pusaka yang di pamerkan namun juga terdapat beberapa pajangan mengenai situs-situs budaya yang mengandung sejarah seperti lukisan, replika patung kuda, dan beragam barang-barang peninggalan yang mengandung nilai historis. Selain itu seiring dengan perkembangan zaman dan juga guna menarik wisatawan khususunya generasi muda, di dalam museum terdapat objek-objek digital yang menggunakan touch screen. Kemudian peserta tour diarahkan oleh guide untuk mengelilingi museum melihat kereta pusaka dengan sejarahnya yang menambah wawasan sejarah tentang Yogyakarta.

Tour selanjutnya menuju Kedaton Keraton Ngayogyakarta untuk mengetahui bagaimana kehidupan Keraton Ngayogyakarta dan Keistimewaannya dulu hingga kini. Dalam Keraton dipandu oleh abdi dalem yang berperan menjadi guide.  Saat memasuki wilayah Keraton kita bisa langsung melihat suasana kesakralan Keraton, hal ini dapat dilihat dari tempat yang masih kental dengan wewangi-wangian khas (dupa/menyan dan bau bunga melati) juga terlihat para abdi dalem yang hilir mudik di dalamnya menggunakan pakaian khas jawa tanpa alas kaki. Tak hanya bangunan saja di dalam Keraton juga memajang beragam benda peninggalan seperti Kereta pusaka dan sebuah kitab kejawen. Tak hanya ada di Museum Kereta, di Kedathon Keraton Ngayogyakarta juga terdapat pameran edukasi yang mana pameran ini bernuansa modern dengan menggunakan LCD. Ciri khas bangunan Keraton dengan burung garuda dan ukiran-ukiran jawa selalu menarik mata dan kekaguman. Peserta Tour aktif bertanya ke pada abdi dalem (Guide) setiap terdapat sesuatu yang yang menarik namun mereka tidak tahu sejarahnya ataupun namanya. Selain itu peserta tour juga berkeliling ke sebuah ruangan kaca yang mana ruangan ini khusus untuk memperbaiki, merawat serta mengawetkan benda-benda peninggalan Keraton tempo dulu.

Cukup puas mengelilingi Keraton dan Museum Kereta rombongan lalu berjalan melewati pintu belakang Keraton berjalan kurang lebih 10 menit menuju Pasar Ngasem dimana dulu pasar ini terkenal dengan pasar satwa dan kini menjadi pasar kuliner. Peserta di pasar Ngasem disuguhi makan siang berupa Soto Ayam kampung dan sejenak melepas lelah sebelum kembali dan berakhir acara Workshop dan Tour.