Percepatan Studi 2024: Menuju Mahasiswa Lulus

Sudah memasuki semester 6. Sekian semester sebelumnya terasa cepat, dengan puluhan mata kuliah yang ternyata sudah terlewati, dengan hasil yang entah mungkin memuaskan, mengecewakan ataupun terlupakan. Kemudian tibalah saatnya, dimana kewajiban selanjutnya adalah menyelesaikan gelar sarjana Ilmu Sejarah, secepatnya, karena itulah kegiatan ini dinamakan percepatan studi. Percepatan studi tiap tahunnya diadakan untuk mahasiswa semester 6, dengan tujuan dapat memberikan modal bagi mahasiswa agar lebih cepat dan segera dalam mencapai kelulusan. Tahun ini, Percepatan skripsi ditujukan untuk mahasiswa angkatan 2021. 

Selasa, 5 Maret 2021 adalah tanggal dilaksanakannya kegiatan ini, bertempat di ruang Ki Hadjar Dewantara dan diikuti oleh para mahasiswa angkatan 2021 dan juga para dosen Ilmu Sejarah. Dengan pembicaranya adalah dosen Ilmu Sejarah yaitu Muhammad Yuanda Zara, Ph. D., yang mengisi materi mengenai proses kreatif dalam menentukan judul skripsi dan apa saja yang dibutuhkan dalam teknis pengerjaan skripsi dan juga kendala-kendala bagi seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir skripsi. Mahasiswa banyak mendapatkan insight mengenai tema dan judul skripsi yang merupakan langkah awal dan juga pondasi dalam mengerjakan skripsi. Pemateri kedua adalah Danar Widiyanta, M. Hum yang memberikan materi mengenai teknis dalam pengajuan judul skripsi di laman bimbingan online atau dikenal dengan SIBIMTA dan juga bagaimana proses administrasi dan pengurusan mengenai pengajuan dosen pembimbing, dosen narasumber dan lain sebagainya. Kami diberikan alur yang jelas mengenai urutan dan apa saja yang perlu dilakukan selama proses administrasi pengerjaan skripsi hingga lulus.

Materi yang diterangkan selama kegiatan percepatan studi tersebut menjadi langkah awal bagi mahasiswa semester 6 untuk bisa memulai mengurus tugas akhir skripsi. Ditambah lagi, setelah kegaitan tersebut, kami dihimbau untuk bisa segera memasukkan judul skripsi ke laman SIBIMTA untuk kemudian dapat disetujui oleh Koorprodi dan memulai penelitian lebih lanjut. Tentu ini merupakan dorongan yang positif agar mahasiswa dapat segera mengerjakan tugas akhir skripsi dan kemudian dapat segera lulus dan menuntaskan niat awal saat masuk ke program studi Ilmu Sejarah. Sebuah pengharapan yang besar yang didalamnya semoga juga menghasilkan makna yang besar. Kuliah adalah niat sederhana, yang dibutuhkan kelulusan di dalamnya. Tidak perlu kelulusan yang sempurna, atau mengagumkan. Sekian tahun yang terpakai untuk mempelajari banyak hal. Dan kita harap, apa yang kita dapatkan adalah sama besarnya dengan apa yang kita beri di hari kemudian. (Elmi Mufiidah)